Lumajang – Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan. Hujan deras sejak pagi memicu aliran lahar dingin yang mengalir menuruni lereng, mencapai kawasan Gladak Perak sekitar 13 km dari puncak. Kepala Tim Mitigasi Gunung Api Badan Geologi, Heruningtyas, menjelaskan bahwa lahar mulai terlihat di Kali Lanang pukul 10.50 WIB dan dalam enam menit sudah menyentuh Gladak Perak .
Kondisi ini membuat pihak berwenang meningkatkan status Gunung Semeru menjadi Level IV (Awas). PVMBG menegaskan radius bahaya diperluas hingga 20 km, dengan imbauan agar warga menjauh minimal 500 meter dari tepi sungai karena potensi awan panas dan lahar yang dapat meluas hingga 13 km .
Selain lahar, aktivitas seismik juga tinggi: tercatat 38 kali gempa letusan, 4 kali hembusan, serta dua kali getaran banjir lahar hujan dengan amplitudo 12‑30 mm ³. Cuaca berawan hingga hujan dengan suhu 20‑24 °C menambah tantangan pemantauan visual, karena puncak sering tertutup kabut.
Langkah yang diambil:
– BPBD Lumajang dan kepolisian setempat menyiapkan tim tanggap darurat serta posko di titik‑titik strategis.
– Masyarakat di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro diminta menyiapkan jalur evakuasi dan mengikuti arahan resmi melalui kanal pemerintah atau media terpercaya.
– Aktivitas wisata di zona rawan dilarang keras; pendakian ditiadakan hingga situasi aman.
Heruningtyas mengimbau warga untuk tetap waspada, tidak panik, dan selalu memperbarui informasi dari Badan Geologi, BMKG, serta pemerintah setempat. “Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama,” tegasnya .
Dengan status Awas yang masih berlaku, kewaspadaan tinggi di sepanjang aliran sungai dan zona rawan lahar tetap menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi bencana yang sewaktu‑waktu dapat terjadi. (Mm)
